Pasar Beringharjo sendiri menjadi ikon belanja di Kota Jogja, yang menyediakan berbagai kebutuhan. Tak lengkap rasanya jika berbelanja tanpa mengunjungi pasar ini. Selain itu, Pasar Beringharjo pun tidak lepas dari sejarah Kota Jogja. Yang pada masa lalu berperan besar bagi perekonomian kota ini.
Harga Tiket Masuk Pasar Beringharjo
Untuk mengunjungi pasar ini, pengunjung tidak perlu mengeluarkan uang. Pengunjung dapat masuk saja melihat-lihat di dalam pasar. Pengunjung hanya akan mengeluarkan uang ketika membeli suatu barang.
Harga Tiket Masuk | |
Tiket masuk | Gratis |
Pasar ini buka setiap harinya, dari pagi sampai malam. Meski begitu, ada beberapa pedagang yang terkadang tutup di sore hari.
Jam Operasional | |
Setiap hari | 08.30-21.00 WIB |
Sejarah Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo adalah pasar tertua yang ada di Kota Jogja. Di sini, tidak hanya menjual kain dan pakaian saja, tapi juga perlengkapan lain. Bahkan, bumbu dapur hingga barang antik pun tersedia di sini. Dapat dikatakan tempat ini seperti one stop shopping dengan tema tradisional.
Secara harfiah, Beringharjo memiliki arti “hutan pohon”, karena dulunya kawasan ini merupakan hutan beringin lebat. Diberi nama demikian dengan harapan, dapat memberikan kesejahteraan untuk masyarakat Jogja. Pasar ini dibuka tidak lama setelah Keraton Yogyakarta, sehingga langsung menjadi kawasan ekonomi di kota. Karenanya, bangunan di sini memiliki arsitektur campuran Jawa dan kolonial Belanda.
Sejak tahun 1758, sudah banyak pedagang yang menjajakan dagangan di kawasan ini dengan tempat seadanya. Barulah di tahun 1925, ketika Sri Sultan HB VII bertahta, nama Pasar Beringharjo ditetapkan. Serta lokasinya lebih dikhususkan kembali untuk berdagang dan lebih dibuat rapi. Hingga kini, telah dibangun los dan toko-toko permanen untuk fasilitas para pedagang dan pembeli.
Wisata Kuliner di Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo tidak hanya menjual pakaian atau perlengkapan saja, tapi juga makanan. Wisatawan dapat berkunjung saat pagi hari di kawasan ini. Di sini, wisatawan akan berjumpa dengan berbagai pedagang yang menawarkan menu sarapan. Tidak perlu masuk ke dalam pasar karena sudah banyak penjaja makanan di pinggir jalan.
Yang khas di pagi hari adalah pecel. Makanan dengan nasi dan sayuran rebus yang begitu nikmat. Diguyur sambal kacang khas, disantap dengan gorengan atau peyek yang renyah. Dimakan selagi hangat sambil menyaksikan aktivitas pagi para pedagang sangat menyenangkan.
Tidak hanya nasi pecel, kue-kue tradisional pun dijual bebas di sini. Pengunjung dapat puas mencicipi candil, getuk, pacar cina, serta kue hangat lainnya. Paling favorit adalah kue lupis ketan, yang disiram dengan gula merah dan ditaburi kelapa parut. Semua ini dapat dinikmati sejak pukul 7 pagi, sebelum pasar benar-benar ramai oleh aktivitas pedagang.
Pusat Barang Murah, tapi tidak Murahan
Berbagai Cinderamata khas Yogya tersedia di sini. Foto: Gmap/Wong Yapkin
Pasar Beringharjo terkenal sebagai pasar yang menyediakan berbagai barang yang terjangkau. Bahkan dapat dikatakan murah, karena biasanya dijadikan tujuan untuk pembelian grosir. Apalagi jika bisa menawar, maka bisa mendapatkan harga yang sangat miring.
Jangan ragu untuk menawar, karena di sini skill menawar akan sangat berguna. Apalagi jika pengunjung datang di pagi hari, ketika banyak toko baru buka. Kemungkinan besar akan mendapatkan harga yang sangat miring karena menjadi pembeli pertama.
Jangan heran jika masuk ke sini, meskipun tidak berniat membeli, tapi keluar membawa belanjaan. Karena siapapun akan tergoda membeli meskipun sebenarnya tidak membutuhkan.
Menjelajah Bagian dalam Pasar Beringharjo
Pasar Beringharjo terdiri dari bangunan barat dan bangunan timur, yang mana pintu masuknya menghadap Malioboro. Bangunan timur memiliki dua lantai, sementara bagian barat terdiri dari tiga lantai. Begitu memasuki pasar, pengunjung akan menjumpai ribuan produk batik dalam bentuk bahan maupun pakaian jadi. Tidak hanya batik Jogja, tapi juga ada batik Solo, hingga batik Pekalongan.
Di lantai dasar, merupakan kios untuk berbagai toko batik, baik batik bahan maupun siap pakai. Selain itu, ada juga pakaian surjan, tas, tenun, serta blangkon. Di lantai dua, adalah tempat khusus untuk ramuan atau jamu-jamu tradisional. Berbagai rempah-rempah ada di sini, mulai dari kunyit, jahe, serta rempah-rempah lainnya.
Beralih ke lantai tiga bagian timur, pengunjung dapat menemukan berbagai barang antik. Mulai dari mesin ketik tua hingga helm buatan tahun 1960-an ada di sini. Barang impor berupa tas dan sepatu bekas juga ada di lantai tiga. Meskipun bekas, kualitasnya masih sangat terjaga.
Kampung Pecinan di Pasar Beringharjo
Belum puas berbelanja barang antik, pengunjung dapat beralih ke Kampung Pecinan. Lokasinya berada di sebelah utara Pasar Beringharjo. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai barang tahun 1950-an. Seperti kaset lagu tempo dulu, atau uang lama dari berbagai negara.
Lokasi Pasar Beringharjo
Berlokasi di Jalan Margo Mulyo No.16, Ngupasan, Kecamatan Gondomanan, Yogyakarta. Lokasi pasar ini berada di Jalan Malioboro. Sangat dekat dengan kawasan turis Yogyakarta. Bisa ditempuh dengan berjalan kaki.